HMI Kabupaten Tangerang Gelar Dialog Publik: Refleksi, Kritik, dan Harapan untuk Masa Depan Organisasi
MCST.CO.ID | Tangerang, - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kabupaten Tangerang sukses menggelar dialog publik bertajuk “Apa Kata Mereka tentang HMI?” pada Jumat, 13 Juni 2025, bertempat di Teras Café, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Kegiatan ini menjadi ruang reflektif yang penting dalam mempertemukan berbagai elemen masyarakat—mulai dari akademisi, tokoh pemuda, aktivis mahasiswa, hingga para alumni HMI—untuk menyampaikan pandangan mereka terhadap eksistensi, kontribusi, serta tantangan yang dihadapi HMI di tengah dinamika sosial-politik saat ini.
Dialog publik ini menghadirkan tiga narasumber terkemuka yang memiliki rekam jejak kuat di bidang sosial, kepemudaan, dan gerakan intelektual, yakni:
Subandi Musbah, Direktur Visi Nusantara sekaligus tokoh alumni PMII,
Ahmad Subagja, tokoh senior sekaligus alumni HMI, dan
M. Yusuf Basnar, Ketua DPD KNPI Kabupaten Tangerang.
Ketiganya menyampaikan pandangan kritis dan konstruktif, mencampurkan refleksi historis dengan apresiasi atas peran HMI sebagai organisasi kaderisasi yang telah banyak melahirkan pemimpin bangsa.
Dalam sambutannya, Ketua Umum HMI Cabang Kabupaten Tangerang, Akmal Al-Mulk, menegaskan bahwa forum ini merupakan inisiatif untuk memperkuat budaya dialog dan membuka ruang partisipatif bagi berbagai masukan.
“Kami membuka ruang ini untuk mendengar langsung bagaimana HMI dipandang oleh publik. HMI bukan hanya organisasi kaderisasi, tetapi juga agen perubahan yang harus terus relevan dengan tantangan zaman,” ujar Akmal.
Subandi Musbah dalam paparannya menekankan pentingnya peran aktif HMI dalam mendorong gerakan literasi, penguatan karakter, serta menjawab tantangan masyarakat modern melalui pendekatan intelektual dan spiritual yang seimbang.
Sementara itu, Ahmad Subagja mengingatkan kader HMI agar tetap berpegang pada nilai-nilai dasar perjuangan organisasi. Ia mengajak para kader untuk tidak terseret dalam arus pragmatisme dan komersialisasi gerakan mahasiswa.
Di sisi lain, M. Yusuf Basnar menyoroti pentingnya arah perjuangan dan identitas organisasi yang jelas. Ia mengapresiasi kontribusi HMI dalam mencetak kader-kader yang memiliki integritas dan visi kebangsaan yang kuat.
Lebih dari sekadar forum diskusi, kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat tali silaturahmi antar kader lintas generasi. Para alumni yang hadir turut berbagi kisah perjuangan dan transformasi pribadi mereka selama berproses di HMI, serta menitipkan harapan agar kader masa kini senantiasa menjaga marwah dan independensi organisasi.
Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan berbagai organisasi kemahasiswaan, seperti PMII, GMNI, BEM perguruan tinggi, dan lainnya, yang semakin menambah semarak suasana dialog. Tutupnya (*//Ftp)